Senin, 21 Desember 2009

TANTANGAN BAGI PENDIDIK DI ERA DOMINASI FACEBOOK

Saat ini banyak sekali diselenggarakan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) atau bagi Sekolah Standar Nasional menyelenggarakan kelas Billingual. Pembelajaran pada Sekolah-Sekolah tersebut dibedakan pada proses belajar mengajar dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pada mata pelajaran Matematika dan IPA (MIPA) dan penguasaan ICT. Sehingga pada kelas billingual dan kelas RSBI dapat dipastikan semua siswa lebih menguasai Bahasa Inggris dan menguasai ICT atau pengoperasian komputer. Untuk penguasaan Bahasa Inggris sampai sejauh ini belum ada dampak negatif yang nampak, tapi untuk penguasaan ICT walau nampak dampak positifnya akan tetapi dampak negatifnya juga menghawatirkan.
Dampak negatif yang dimaksud antara lain mewabahnya facebook. Saat ini hampir semua orang mengenal facebook, mulai pelajar sampai orang dewasa. Ada apa sebenarnya di dalam facebook? Kenapa semua orang gandrung atau seneng facebook?
Dari tampilan awal ketika membuka facebook nampak slogan atau iklan bahwa dengan facebook anda akan terhubung dengan semua teman diseluruh penjuru dunia. Para orang dewasa saling berteman di facebook, ada teman baru akan tetapi ada pula teman lama maksudnya teman dimasa kecil dulu. Di facebook kita dapat saling berkirim pesan, berkirim foto bahkan berkirim video. Biasanya yang menarik adalah saling berkomentar pada dinding facebook. Bila kita sudah memberi komentar, biasanya akan ganti diberi komentar oleh teman kita, nah dengan adanya komentar-komentar itulah yang biasanya kita menjadi gandrung sama facebook, karena setiap saat kita selalu ingin membuka facebook untuk dapat membaca komentar teman-teman kita. Selama yang penulis ketahui, komentar-komentar tersebut juga hanya berkesan iseng belaka walau ada juga yang bermutu semacam info-info atau artikel ringan. Sekitar bulan agustus lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melarang penggunaan facebook pada saat jam kerja karena disinyalir banyak pegawai yang berfacebook ria ketika pada jam kerja, tentu saja hal ini dapat menurunkan kinerja para pegawai disamping mengganggu akses pengolahan atau pengiriman data, akses data menjadi lambat. Demikian juga yang terjadi dikalangan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, beberapa minggu lalu juga melarang para pegawai membuka facebook (on line) pada jam kerja karena mengganggu akses pengiriman data. Facebook dikalangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) juga tidak jauh berbeda dengan facebook dikalangan orang dewasa. Para siswa saling mengkomentari siswa lain atau membicarakan Guru-guru mereka dengan sedikit dibumbui hal-hal yang lucu dan agak melecehkan. Bila salah satu dari teman juga sedang membuka facebook atau istilahnya juga sedang on line, maka antar teman bisa saling berkomunikasi atau istilahnya chating. Bila sudah chating biasanya jadi lupa waktu, tentu saja waktu untuk belajar atau mengulang materi yang telah disampaikan di sekolah menjadi berkurang akibat lupa waktu di Warnet. Bagai buah simalakama, guru memberi tugas mencari literatur di internet untuk melengkapi materi yang ada disekolah agar lebih luas, akan tetapi para siswa malah berfacebookria, jika tidak mencari literatur di internet maka pengetahuan tentang materi menjadi sempit. Hal ini merupakan tantangan bagi para Guru atau pendidik. Saat ini para Guru juga harus menguasai ICT, bahkan di Koran Pendidikan edisi 280 tertulis artikel yang berbunyi “ Guru Tua akan tergilas jika tidak kuasai Billingual dan ICT”. Diharapkan para Guru menguasai atau mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat program pembelajaran dengan ICT misalnya program powerpoint atau Flash untuk lebih memudahkan siswa memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Diharapkan para Guru juga mempunyai Blog, sehingga materi-materi atau lembar kerja dapat di masukkan (upload) di blog jika sewaktu-waktu siswa membutuhkan dapat mengambil (dowload). Para guru harus kreatif dalam membuat atau menyusun rencana pelajaran dengan menarik serta mengisi blognya dengan menarik pula, bila perlu untuk Guru Matematika bisa memberi permainan yang edukatif pada blognya. Peran orang tua juga tidak kalah penting, karena para siswa lebih lama berada di rumah dibanding berada di sekolah. Orangtua harus mengontrol, apa saja yang dilakukan putra-putrinya ketika pergi ke warnet? Untuk berapa lama? Semoga sedikit tulisan ini memberi wacana tentang facebook dengan kelemahan dan kelebihannya.

1 Komentar:

Pada 21 Desember 2009 pukul 23.12 , Blogger Musni Yuliastuti SMPN Genteng 1984 mengatakan...

SEKEDAR MELENGKAPI TULISAN SAHABATKU ANTON... KITA HARUS INTROPEKSI DIRI SENDIRI... SEBERAPA MANFAATKAH FACEBOOK TERSEBUT BAGI KITA... DAN SEBERAPA MERUGIKANKAH FACEBOOK TERSEBUT BAGI KELUARGA KITA
(SUAMI/ISTRI SERTA ANAK2)

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda