Selasa, 16 Maret 2010

YOU IS SIMILER YU TOON


Kelas 2G SMP Negeri 1 Genteng yang terletak disamping Laboratorium IPA sangat gaduh pagi itu. Setelah pelajaran pertama ekonomi koperasi yang diajar oleh Pak Catur, guru yang masih muda dan cakep sekali berakhir, pelajaran selanjutnya bahasa Inggris yang biasanya diajar oleh Pak Budi, orangnya kurus tinggi dan selalu membawa sulak untuk membersihkan meja serta kursi Guru.


Kelas yang gaduh serta merta menjadi sunyi manakala Pak Budi memasuki ruangan kelas 2G. Setelah mengucap salam atau memberi hormat dilanjutkan dengan memeriksa pekerjaan rumah kami semua yang sebenarnya bukanlah pekerjaan rumah melainkan pekerjaan sekolah karena beberapa teman mengerjakan di Sekolah dengan menyalin pekerjaan teman yang lain.


Pada pertemuan kali ini Pak Budi menerangkan tentang tenses present continuous tense atau Beliau katakan waktu sedang berjalan atau sedang dilaksanakan. Aturan bakunya adalah :


S + to be + V ing + Ket


Yang tergolong sebagai S atau Subyek adalah I, You, He, She, They, We, It dan yang tergolong to be adalah am, is, are sedangkan V ing adalah kata kerja bentuk pertama ditambah kata ing misalnya reading, writing, playing, swimming dan keterangan bisa keterangan tempat misalnya in the classroom atau in the market. Setelah Pak Budi menerangkan dengan sangat jelas disertai beberapa contoh giliran siswa menyalin atau mencatat beberapa keterangan yang tertulis di papan tulis.


Setelah siswa selesai mencatat, pelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab. Para siswa disuruh memberi contoh atau menyebutkan kalimat tentang simple present tense. Pak Budi menyebutkan Subyeknya dan para siswa yang bisa atau dapat memberi contoh akan mengacungkan jarinya kemudian melanjutkan kalimat atau subyek yang dikatakan oleh Pak Budi.

Pak Budi : I …..( who can do ). Beberapa siswa mengacungkan jarinya. Please Rini.

Pak Budi menyuruh Rini.

Rini : Iam studying english now.

Pak Budi : Very good. The next, He ……..

( who can do ). Beberapa siswa mengacungkan jarinya. Please Sujud.

Pak Budi menyuruh Sujud.

Sujud : He is reading a nick carter book in the classroom.

Pak Budi : Very good. The next, Mother ……..

( who can do ). Beberapa siswa mengacungkan jarinya. Please Anton.

Pak Budi menyuruh Anton.

Anton : Mother is shopping in the market.

Pak Budi : exelent. The next, You ……..

( who can do ). Beberapa siswa mengacungkan jarinya. Please Fauzan.

Pak Budi menyuruh Fauzan.

Fauzan : ……….. ( diem sejenak seakan berfikir, didengarnya Sujud dan Anton

memakai to be is, dengan sangat yakin fauzan menjawab )

You is writing a letter on the table

Pak Budi : Fauzan …. , kalau kamu rangkaikan You dengan is menjadi you is maka

selanjutnya adalah Yu Toon, Yu Sri, Yu Sum, …..

Siswa lain : gerrrrrrrr …. wk ... wk… wk… Semua siswa kontan tertawa dan Fauzan

tersipu-sipu.

Pak Budi : Jika You to be nya bukan is tetapi are…..

Silakan di ulang.

Fauzan : You are writing a letter on the table.


Jam tanda istirahat berdentang, pelajaran bahasa inggris yang penuh kesanpun berakhir sudah. Yang teringat dalam benakku adalah You is bisa similer dengan Yu Toon.

Senin, 01 Maret 2010

AYO BELAJAR ALA SMART

Kalian tentunya pernah mendengar atau membaca tulisan atau istilah smart. Di ruang tunggu Bank tertulis pelayanan smart, pada buku matematika tertulis smart solution, pada lembaga bimbingan ada metode smart. Sebenarnya apa sih smart itu? Menurut kamus Bahasa Inggris smart bisa berarti sangat cerdas atau di atas cerdas atau bisa juga kita mengistilahkan sebagai more than clever. Tetapi ternyata smart adalah kependekan dari Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Time-phased. Untuk lebih jelasnya bisa disimak paparan berikut.

Pertama Specifik artinya tertentu atau khusus atau khas. Boleh dibilang tujuan kita harus tertentu, khusus, dan bila perlu jelas dan khas. Dalam matematika adalah penyelesaian yang khusus atau unik tapi mudah dipahami. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus punya tujuan yang khas misalnya untuk apa kita belajar, untuk apa kita hidup, untuk apa kita bekerja dan sebagainya. Tiap orang tentunya akan berbeda-beda menjawabnya karena tujuan setiap orang adalah berbeda. Dan jika kita sebagai seorang muslim maka tujuan kita hidup adalah beribadah kepada Allah, sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Quran surat Adz Dzaariyaat ayat 56 yang artinya tidaklah aku jadikan jin dan manusia kecuali menyembah kepadaku. Kita belajar atau menuntut ilmu adalah ibadah. Ibadah akan diterima oleh Allah jika dikerjakan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho dari Allah.

Kedua Measurable artinya bisa diukur. Maksudnya bisa diukur sampai dimana keberhasilan dari tujuan yang ingin dicapai. Misalnya tujuan kita belajar adalah agar tahu atau mengerti, sampai dimana kriteria mengerti itu. Kalo tujuan belajar adalah untuk ibadah dan ingin mendapat wawasan, maka itu pun harus terukur. Misalnya, apa yang bisa didapatkan dari belajar, memuaskan atau tidak kalo sudah sampe level tertentu yang sudah direncanakan. Sebelum kita melakukan sesuatu tentunya kita membuat rencana terlebih dahulu, dari rencana tersebut dapat kita lihat atau ukur tingkat keberhasilan dari rencana-rencana atau program-program kita. Jadi walau hanya belajar juga harus terprogram atau terencana.

Ketiga Achievable artinya dapat dicapai. Hal ini lebih mudah jika dihubungkan dengan target-target yang ingin dicapai ketika menyusun sebuah rencana atau program. Ketika kita menyusun rencana maka kita tentukan juga target apakah yang harus tercapai dalam kurun waktu tertentu. Tentukan pencapaiannya. Misalnya, kalo belajar sekian minggu kita bisa apa. Dengan model atau cara belajar tertentu apa yang kita harapkan atau inginkan. Nah, di sinilah perlunya kita membuat ukuran agar target-target yang kita inginkan benar-benar bisa tercapai. Nggak usah muluk-muluk, yang penting disesuaikan dengan kemampuan kita.

Keempat Reasonable bisa diartikan layak, pantas, dan masuk akal. Maksudnya adalah jika dikaitkan dengan perencanaan maka apakah rencana atau program kita tersebut layak atau masuk akal ataukah hanya sekedar program asal-asalan. Sehingga dalam membuat program juga harus cermat. Jangan sampai ketika kita membuat program terlalau muluk-muluk dan nampak tidak masuk akal. Misalnya jika kita ingin sukses dalam ujian nasional, maka kita membuat program akan belajar setiap hari mulai jam 18.00 sampai jam 24.00. Jelas tidak masuk akal, otak kita sudah lelah untuk diajak berpikir sekian lama.

Kelima Time-phased artinya menentukan tahapan-tahapan waktunya. Maksudnya kapan memulai, kapan mencapai klimaks, dan kapan mengakhiri. Tahapan-tahapan ini harus jelas dan bila perlu dibuat grafik supaya jelas tergambar semua urutan waktunya. Contoh mudah jika kita sebagai siswa adalah menyusun jadwal belajar untuk sukses ujian nasional. Disusun tahap-tahap kapan mulai belajar, terus materi apa saja yang harus dipelajari, kapan belajar materi kelas 7, belajar materi kelas 8 serta materi kelas 9. Semua disusun atau ditulis dengan rapi bisa berbentuk grafik atau tabel. Dengan membuat jadwal yang baik diharapkan kita dapat belajar sesuai rencana dan teratur tentu saja.

Nah sekarang setelah membaca tentang SMART, cobalah kalian berusaha untuk sukses ujian nasional yang dimajukan jadwal pelaksanaannya dengan cara smart. Semoga semua sukses mencapai ujian nasional. Amien.